
Hujan
Ketika berdiri
dianjung langit sore
awan kelabu berarak
hujan gerimis datang merenjis
membasahi daun daun jendela
dan tempiasnya
menyentuh sanubari
Hujan terus mencurah
Sang kodok terus berlagu indah
mengiringi irama gundah
menyapa mimpi tiada yang sudah
dikepung rimba duka
disambar halilintar
membakar gelaktawa
Turunlah...
merejam bumi
yang kesakitan
tiada siapa pun tahu
aku kaku menunggu
di ruang-ruang kelam
melihat titisan titisan terakhir
melekat dipintu cermin
menahan sebak rindu
melepaskan keperitan ini
tersungkur dalam lumpur
melupaimu